Vitamin
Vitamin adalah sekelompok senyawa
organik
amina berbobot
molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme
setiap organisme,[1]
yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh.
Nama ini berasal dari gabungan kata bahasa
Latin vita yang artinya "hidup" dan amina (amine)
yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen (N),
karena pada awalnya vitamin dianggap demikian.[2]
Kelak diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N. Dipandang dari
sisi enzimologi
(ilmu tentang enzim),
vitamin adalah kofaktor dalam reaksi
kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya,
senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara
normal.[3]
Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat bertumbuh
dan berkembang dengan baik. Vitamin tersebut antara lain vitamin A, C, D, E, K,
dan B (tiamin, riboflavin,
niasin, asam
pantotenat, biotin,
vitamin B6,
vitamin
B12, dan folat).[3]
Walau memiliki peranan yang sangat penting, tubuh hanya dapat memproduksi vitamin D
dan vitamin
K dalam bentuk provitamin yang tidak aktif. Oleh
karena itu, tubuh memerlukan asupan vitamin yang berasal dari makanan yang kita
konsumsi. Buah-buahan
dan sayuran
terkenal memiliki kandungan vitamin yang tinggi dan hal tersebut sangatlah baik
untuk tubuh. Asupan vitamin lain dapat diperoleh melalui suplemen makanan.[3]
Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat pula memberikan
manfaat kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi, tubuh dapat
mengalami suatu penyakit.[3]
Tubuh hanya memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan ini
diabaikan maka metabolisme di dalam tubuh kita akan terganggu karena
fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain.[2]
Gangguan kesehatan ini dikenal dengan istilah avitaminosis.[4]
Contohnya adalah bila kita kekurangan vitamin A
maka kita akan mengalami kerabunan. Di samping itu, asupan vitamin juga tidak
boleh berlebihan karena dapat menyebabkan gangguan metabolisme pada tubuh.[5]
MACAM-MACAM VITAMIN
Secara garis besar, vitamin dapat
dikelompokkan menjadi 2 kelompok besar, yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak. Hanya terdapat 2 vitamin yang larut dalam air, yaitu B dan
C, sedangkan vitamin lainnya, yaitu vitamin A, D, E, dan K bersifat larut dalam
lemak.[17]
Vitamin yang larut dalam lemak akan disimpan di dalam jaringan adiposa (lemak) dan di dalam hati. Vitamin ini kemudian akan
dikeluarkan dan diedarkan ke seluruh tubuh saat dibutuhkan. Beberapa jenis
vitamin hanya dapat disimpan beberapa hari saja di dalam tubuh, sedangkan jenis
vitamin lain dapat bertahan hingga 6 bulan lamanya di dalam tubuh.[17]
Berbeda dengan vitamin yang larut
dalam lemak, jenis vitamin larut dalam air hanya dapat disimpan dalam jumlah
sedikit dan biasanya akan segera hilang bersama aliran makanan. Saat suatu
bahan pangan dicerna oleh tubuh, vitamin yang terlepas akan masuk ke dalam
aliran darah dan beredar ke seluruh bagian tubuh. Apabila tidak dibutuhkan,
vitamin ini akan segera dibuang tubuh bersama urin.[18]
Oleh karena hal inilah, tubuh membutuhkan asupan vitamin larut air secara
terus-menerus.
Vitamin A
Vitamin A, yang juga dikenal dengan nama retinol,
merupakan vitamin yang berperan dalam pembentukkan indra
penglihatan yang baik, terutama di malam hari,
dan sebagai salah satu komponen penyusun pigmen mata di retina. Selain itu, vitamin ini juga berperan penting dalam
menjaga kesehatan kulit dan imunitas tubuh.[17]
Vitamin ini bersifat mudah rusak oleh paparan panas, cahaya matahari, dan
udara. Sumber makanan yang banyak mengandung vitamin A, antara lain susu, ikan, sayur-sayuran (terutama yang berwarna hijau dan kuning), dan juga
buah-buahan
(terutama yang berwarna merah dan kuning, seperti cabai merah,
wortel, pisang, dan pepaya).[1]
Apabila terjadi defisiensi vitamin
A, penderita akan mengalami rabun senja
dan katarak. Selain
itu, penderita defisiensi vitamin A ini juga dapat mengalami infeksi saluran
pernafasan, menurunnya daya tahan tubuh, dan
kondisi kulit yang kurang sehat. Kelebihan asupan vitamin A dapat menyebabkan
keracunan pada
tubuh.[1]
Penyakit yang dapat ditimbulkan antara lain pusing-pusing, kerontokan rambut,
kulit kering bersisik, dan pingsan.[19]
Selain itu, bila sudah dalam kondisi akut, kelebihan vitamin A di dalam tubuh
juga dapat menyebabkan kerabunan, terhambatnya pertumbuhan tubuh, pembengkakan
hati, dan iritasi kulit.[1]Sayur-sayuran
hijau dan kacang-kacangan sebagai sumber vitamin A dan vitamin B yang tinggi.
Vitamin B
Secara umum, golongan vitamin B
berperan penting dalam metabolisme di dalam tubuh, terutama dalam hal pelepasan
energi saat
beraktivitas.[18]
Hal ini terkait dengan peranannya di dalam tubuh, yaitu sebagai senyawa koenzim yang dapat meningkatkan laju reaksi
metabolisme tubuh terhadap berbagai jenis sumber energi. Beberapa jenis vitamin
yang tergolong dalam kelompok vitamin B ini juga berperan dalam pembentukan sel darah merah
(eritrosit).
Sumber utama vitamin B berasal dari susu, gandum, ikan, dan sayur-sayuran
hijau.[19]wati
moee
Vitamin B1
Vitamin B1, yang dikenal juga dengan nama tiamin, merupakan salah satu jenis vitamin yang memiliki peranan
penting dalam menjaga kesehatan kulit dan membantu mengkonversi karbohidrat
menjadi energi yang diperlukan tubuh untuk rutinitas sehari-hari. Di samping
itu, vitamin B1 juga membantu proses metabolisme protein dan lemak. Bila terjadi defisiensi vitamin B1, kulit akan mengalami
berbagai gangguan, seperti kulit kering dan bersisik.[17]
Tubuh juga dapat mengalami beri-beri,
gangguan saluran pencernaan, jantung, dan sistem saraf.
Untuk mencegah hal tersebut, kita perlu banyak mengonsumsi banyak gandum, nasi, daging, susu, telur, dan tanaman kacang-kacangan. Bahan makanan inilah yang telah terbukti banyak
mengandung vitamin B1. Beri-beri,
penyakit yang disebabkan oleh defisiensi vitamin B1
Vitamin B2
Vitamin B2 (riboflavin) banyak berperan penting dalam metabolisme di tubuh
manusia.[1]
Di dalam tubuh, vitamin B2 berperan sebagai salah satu kompenen koenzim flavin
mononukleotida (flavin
mononucleotide, FMN) dan flavin adenine dinukleotida (adenine
dinucleotide, FAD). Kedua enzim ini berperan
penting dalam regenerasi energi bagi tubuh melalui proses respirasi.
Vitamin ini juga berperan dalam pembentukan molekul steroid, sel darah merah,
dan glikogen, serta
menyokong pertumbuhan berbagai organ tubuh,
seperti kulit, rambut, dan kuku.[6]
Sumber vitamin B2 banyak ditemukan pada sayur-sayuran segar, kacang kedelai,
kuning telur, dan susu. Defisiensinya dapat menyebabkan menurunnya daya tahan
tubuh, kulit kering bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah, dan sariawan.
Vitamin B3
Vitamin B3 juga dikenal dengan istilah niasin. Vitamin ini berperan penting dalam metabolisme karbohidrat
untuk menghasilkan energi, metabolisme lemak, dan protein.[20] Di
dalam tubuh, vitamin B3 memiliki peranan besar dalam menjaga kadar gula darah,
tekanan darah tinggi, penyembuhan migrain, dan vertigo. Berbagai jenis senyawa racun dapat dinetralisir dengan
bantuan vitamin ini.[20]
Vitamin B3 termasuk salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada makanan
hewani, seperti ragi, hati,
ginjal, daging unggas, dan ikan.[17]
Akan tetapi, terdapat beberapa sumber pangan lainnya yang juga mengandung
vitamin ini dalam kadar tinggi, antara lain gandum dan kentang manis. Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan
tubuh mengalami kekejangan, keram otot, gangguan sistem pencernaan,
muntah-muntah, dan mual.[19]
Vitamin B5
Vitamin B5 (asam pantotenat)
banyak terlibat dalam reaksi enzimatik di dalam tubuh. Hal ini menyebabkan
vitamin B5 berperan besar dalam berbagai jenis metabolisme, seperti dalam
reaksi pemecahan nutrisi makanan, terutama lemak.[6]
Peranan lain vitamin ini adalah menjaga komunikasi yang baik antara sistem saraf pusat dan otak dan memproduksi senyawa asam lemak,
sterol, neurotransmiter,
dan hormon tubuh. [20]
Vitamin B5 dapat ditemukan dalam berbagai jenis variasi makanan hewani, mulai
dari daging, susu, ginjal, dan hati hingga makanan nabati, seperti sayuran hijau dan kacang hijau.
Seperti halnya vitamin B1 dan B2, defisiensi vitamin B5 dapat menyebabkan kulit
pecah-pecah dan bersisik. Selain itu, gangguan lain yang akan diderita adalah
keram otot serta kesulitan untuk tidur.[1]
Vitamin B6
Vitamin B6, atau dikenal juga dengan istilah piridoksin,
merupakan vitamin yang esensial bagi pertumbuhan tubuh. Vitamin ini berperan
sebagai salah satu senyawa koenzim A
yang digunakan tubuh untuk menghasilkan energi melalui jalur sintesis asam lemak,
seperti spingolipid dan fosfolipid.[20][6]
Selain itu, vitamin ini juga berperan dalam metabolisme nutrisi dan
memproduksi antibodi sebagai mekanisme pertahanan tubuh terhadap antigen atau
senyawa asing yang berbahaya bagi tubuh.[20]
Vitamin ini merupakan salah satu jenis vitamin yang mudah didapatkan karena
vitamin ini banyak terdapat di dalam beras, jagung, kacang-kacangan, daging, dan ikan. Kekurangan vitamin dalam jumlah banyak dapat menyebabkan
kulit pecah-pecah, keram otot, dan insomnia.[19]
Vitamin B12
Vitamin B12 atau sianokobalamin merupakan jenis vitamin yang hanya khusus diproduksi oleh hewan dan tidak ditemukan pada tanaman. Oleh
karena itu, vegetarian sering kali mengalami gangguan kesehatan tubuh akibat
kekurangan vitamin ini.[20]
Vitamin ini banyak berperan dalam metabolisme energi di dalam tubuh. Vitamin B12 juga termasuk dalam salah satu
jenis vitamin yang berperan dalam pemeliharaan kesehatan sel saraf, pembentukkan molekul DNA dan RNA, pembentukkan platelet
darah.[6]
Telur, hati, dan daging merupakan sumber makanan yang baik untuk memenuhi
kebutuhan vitamin B12. Kekurangan vitamin ini akan menyebabkan anemia (kekurangan darah), mudah lelah lesu, dan iritasi kulit.[1]
Vitamin C
Buah jeruk, terkenal atas kandungan
vitamin C-nya yang tinggi.
Vitamin C (asam askorbat) banyak memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh kita. Di
dalam tubuh, vitamin C juga berperan sebagai senyawa pembentuk kolagen yang
merupakan protein penting penyusun jaringan kulit, sendi, tulang, dan jaringan
penyokong lainnya. [21]
Vitamin C merupakan senyawa antioksidan
alami yang dapat menangkal berbagai radikal bebas
dari polusi di
sekitar lingkungan kita. Terkait dengan sifatnya yang mampu menangkal radikal
bebas, vitamin C dapat membantu menurunkan laju mutasi dalam tubuh sehingga risiko timbulnya berbagai penyakit
degenaratif, seperti kanker, dapat diturunkan.[22]
Selain itu, vitamin C berperan dalam menjaga bentuk dan struktur dari berbagai
jaringan di dalam tubuh, seperti otot. Vitamin ini juga berperan dalam penutupan luka saat terjadi
pendarahan dan memberikan perlindungan lebih dari infeksi mikroorganisme
patogen.[21]
Melalui mekanisme inilah vitamin C berperan dalam menjaga kebugaran tubuh dan
membantu mencegah berbagai jenis penyakit. Defisiensi vitamin C juga dapat
menyebabkan gusi berdarah dan nyeri pada persendian. Akumulasi vitamin C yang berlebihan di dalam tubuh dapat
menyebabkan batu ginjal, gangguan saluran pencernaan, dan rusaknya sel darah merah.[21]
Vitamin D
Vitamin D juga merupakan salah satu jenis vitamin yang banyak
ditemukan pada makanan hewani, antara lain ikan, telur, susu, serta produk
olahannya, seperti keju. Bagian tubuh yang paling banyak dipengaruhi oleh vitamin
ini adalah tulang. Vitamin
D ini dapat membantu metabolisme kalsium dan mineralisasi tulang.[23] Sel
kulit akan segera memproduksi vitamin D saat terkena cahaya matahari (sinar ultraviolet).
Bila kadar vitamin D rendah maka tubuh akan mengalami pertumbuhan kaki yang
tidak normal, dimana betis kaki akan membentuk huruf O dan X.[24]
Di samping itu, gigi akan mudah mengalami kerusakan dan otot pun akan mengalami
kekejangan.[1]
Penyakit lainnya adalah osteomalasia, yaitu hilangnya unsur kalsium dan fosfor secara berlebihan di dalam tulang. Penyakit ini biasanya
ditemukan pada remaja, sedangkan pada manula, penyakit yang dapat ditimbulkan
adalah osteoporosis, yaitu kerapuhan tulang akibatnya berkurangnya kepadatan
tulang. Kelebihan vitamin D dapat menyebabkan tubuh mengalami diare, berkurangnya berat badan, muntah-muntah, dan dehidrasi
berlebihan.[17]
Vitamin E
Vitamin E berperan dalam menjaga kesehatan berbagai jaringan di dalam
tubuh, mulai dari jaringan kulit, mata, sel darah merah hingga hati. Selain
itu, vitamin ini juga dapat melindungi paru-paru manusia dari polusi udara. Nilai kesehatan ini terkait dengan kerja vitamin E
di dalam tubuh sebagai senyawa antioksidan
alami. Vitamin E banyak ditemukan pada ikan, ayam, kuning telur, ragi, dan
minyak tumbuh-tumbuhan. Walaupun hanya dibutuhkan dalam jumlah sedikit,
kekurangan vitamin E dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang fatal bagi
tubuh, antara lain kemandulan baik bagi pria maupun wanita. Selain itu, saraf dan otot
akan mengalami gangguan yang berkepanjangan.[19]
Vitamin K
Vitamin K banyak berperan dalam pembentukan sistem peredaran darah
yang baik dan penutupan luka. Defisiensi vitamin ini akan berakibat pada pendarahan
di dalam tubuh dan kesulitan pembekuan darah saat terjadi luka atau pendarahan.
Selain itu, vitamin K juga berperan sebagai kofaktor enzim untuk mengkatalis reaksi karboksilasi asam amino asam glutamat.[25]
Oleh karena itu, kita perlu banyak mengonsumsi susu, kuning telur, dan sayuran
segar yang merupakan sumber vitamin K yang baik bagi pemenuhan kebutuhan di
dalam tubuh.[17]
VITAMIN SEBAGAI ANTIOKSIDAN
Semua jenis kehidupan di bumi memerlukan energi untuk dapat bertahan hidup. Untuk menghasilkan energi ini,
makhluk hidup memerlukan bantuan berbagai substansi, salah satunya adalah oksigen. Oksigen
terlibat secara langsung dalam metabolisme
energi di dalam tubuh. Sebagai produk sampingannya, oksigen dilepaskan dalam
bentuk yang tidak stabil. Molekul inilah yang dikenal dengan nama radikal bebas
(free
radicals).[30]
Oksigen yang tidak stabil memiliki elektron bebas
yang tidak berpasangan sehingga bersifat reaktif. Kereaktifan oksigen ini
sangat berbahaya bagi tubuh karena dapat mengoksidasi dan merusak DNA, protein, karbohidrat, asam lemak, dan membran sel di dalam tubuh. Sumber radikal bebas
lainnya adalah asap rokok, polusi lingkungan, dan sinar ultraviolet.[31]
Tubuh memiliki beberapa mekanisme
pertahanan terhadap senyawa radikal bebas ini untuk menetralkan efek
negatifnya. Kebanyakan diantaranya adalah senyawa antioksidan
alami, seperti enzim superoksida
dismutase, katalase, dan glutation
peroksidase. Antioksidan sendiri berarti
senyawa yang dapat mencegah terjadinya peristiwa oksidasi atau reaksi kimia
lain yang melibatkan molekul oksigen (O2).[32]
Senyawa lain yang juga dapat berperan sebagai antioksidan adalah glutation, CoQ10, dan gugus tiol pada protein, serta vitamin.[33]
Beberapa jenis vitamin telah terbukti memiliki aktivitas antioksidan yang cukup
tinggi. Contoh vitamin yang banyak berperan sebagai senyawa antioksidan di
dalam tubuh adalah vitamin C dan vitamin E.[6]
Vitamin E dapat membantu melindungi tubuh dari oksidasi senyawa
radikal bebas.[33]
Vitamin ini juga mampu bekerja dalam kondisi kadar senyawa radikal bebas yang
tinggi sehingga mampu dengan efisien dan efektif menekan reaksi perusakan
jaringan di dalam tubuh melalui proses oksidasi. Di
samping vitamin E, terdapat satu jenis vitamin lagi yang juga memiliki
aktivitas antioksidan yang tinggi, yaitu vitamin C.
Vitamin ini berinteraksi dengan senyawa radikal bebas di bagian cairan sel. Selain itu, vitamin C juga dapat memulihkan kondisi tubuh
akibat adanya reaksi oksidasi dari berbagai senyawa berbahaya.[33]
Bila kadar radikal bebas di dalam
tubuh menjadi sangat berlebih dan tidak lagi dapat diantisipasi oleh senyawa
antioksidan maka akan timbul berbagai penyakit kronis, seperti kanker, arterosklerosis, penyakit jantung,
katarak, alzhemeir, dan rematik.[30]
Bagi orang yang memiliki sejarah penyakit kronis tersebut dalam garis
keturunannya, dianjurkan untuk mengonsumsi banyak makanan yang mengandung
vitamin C dan E sebagai sumber senyawa antioksidan. Selain itu, suplemen makanan juga dapat turut membantu mengatasi masalah
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Vitamin Basics. http://www.vitamin-basics.com
Biologi Kelas IX karangan Purnomo, Sudjino, Trijoko,
Suwarni hadisusanto.
Biologi SMA / MA Kelas IX karangan Siti Nur Rochmah , Sri Widayati , Meirina Arif
Biologi SMA / MA Kelas IX karangan Siti Nur Rochmah , Sri Widayati , Meirina Arif
MINERAL
Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui
proses geologis.
Istilah mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi
kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral termasuk dalam
komposisi unsur
murni dan garam
sederhana sampai silikat
yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan organik
biasanya tidak termasuk). Ilmu yang mempelajari mineral disebut mineralogi.
MACAM MINERAL
Macam-macam Mineral, Sumber dan
Fungsinya
1. Kalsium (Ca)
Sumber : Susu, telur dan buah-buahan.
Fungsi : Pembentukan tulang dan gigi
2. Fosfor (P)
Sumber : Daging, ikan dan telur
Fungsi : Pembentukan tulang dan gigi serta mengatur keseimbangan asam dan basa dalam tubuh.
3. Besi (Fe)
Sumber : Susu, hati, kuning telur dan sayur-sayuran yang berwarna hijau.
Fungsi : Pembentukan hemoglobin dalam darah.
4. Fluorin (F)
Sumber : Kuning telur, susu dan otak
Fungsi : Memperkuat gigi
5. Iodin (I)
Sumber : Garam dapur
Fungsi : Membentuk hormone tiroksin.
6. Natrium (Na)
Sumber : Ikan, pisang, kentang dan sayuran hijau
Fungsi : Mengatur kelancaran kerja otot, terutama otot jantung dan mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh.
7. Klorin (Cl)
Sumber : Garam dapur, keju dan sayuran hijau
Fungsi : Membentuk asam lambung(HCL) dan memelihara keseimbagan cairan dalam tubuh
8. Kalium (K)
Sumber : Kacang-kacangan. Hati, ikan dan kerang.
Fungsi : Mempengaruhi kerja otot jantung, mengatur tekanan osmosis dalam sel dan membantu mengantarkan impuls saraf.
9. Tembaga (Cu)
Sumber :
Fungsi : Membantu pembentukan hemoglobin
1. Kalsium (Ca)
Sumber : Susu, telur dan buah-buahan.
Fungsi : Pembentukan tulang dan gigi
2. Fosfor (P)
Sumber : Daging, ikan dan telur
Fungsi : Pembentukan tulang dan gigi serta mengatur keseimbangan asam dan basa dalam tubuh.
3. Besi (Fe)
Sumber : Susu, hati, kuning telur dan sayur-sayuran yang berwarna hijau.
Fungsi : Pembentukan hemoglobin dalam darah.
4. Fluorin (F)
Sumber : Kuning telur, susu dan otak
Fungsi : Memperkuat gigi
5. Iodin (I)
Sumber : Garam dapur
Fungsi : Membentuk hormone tiroksin.
6. Natrium (Na)
Sumber : Ikan, pisang, kentang dan sayuran hijau
Fungsi : Mengatur kelancaran kerja otot, terutama otot jantung dan mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh.
7. Klorin (Cl)
Sumber : Garam dapur, keju dan sayuran hijau
Fungsi : Membentuk asam lambung(HCL) dan memelihara keseimbagan cairan dalam tubuh
8. Kalium (K)
Sumber : Kacang-kacangan. Hati, ikan dan kerang.
Fungsi : Mempengaruhi kerja otot jantung, mengatur tekanan osmosis dalam sel dan membantu mengantarkan impuls saraf.
9. Tembaga (Cu)
Sumber :
Fungsi : Membantu pembentukan hemoglobin
Macam Mineral berdasarkan Jumlah Kebutuhan dalam Tubuh
Berdasarkan jumlah kebutuhan dalam tubuh, mineral dapat dibedakan menjadi dua, yaitu makroelemen
dan mikroelemen.
a. Makroelemen adalah mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah besar. Makroelemen meliputi kalium (K), kalsium (Ca), natrium (Na), fosfor (P), magnesium (Mg), belerang (S), dan klor (Cl).
b. Mikroelemen yaitu mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit. Misalnya besi (Fe), mangan (Mn), kobalt (Co), molibdenum (Mo), dan selenium (Se).
Mineral terdapat dalam berbagai bahan makanan dari hewan dan tumbuhan. Perhatikan Gambar 6.21. Apa sajakah fungsi mineral bagi tubuh dan akibatnya jika kekurangan salah satu mineral? Coba cermati penjelasan dalam uraian berikut.
Macam-Macam Mineral yang Dibutuhkan Tubuh
Kalsium
Sumber Kalsium : Susu, sayuran hijau, kacang-kacangan, dan daging
Fungsi Kalsium :
– Pembentukan tulang dan gigi yang dipengaruhi oleh vitamin D
– Pembekuan darah
– Aktivitas saraf dan otak
– Aktivator enzim
– Aktivitas otot jantung
– Melindungi tubuh terhadap absorpsi zat radioaktif
Akibat Kekurangan Kalsium :
– Riketsia
– Osteoporosis
– Darah sukar membeku
– Rakitis
– Hipokalsemia
– Pertumbuhan terhambat
Tambahan Mengenai Kalsium :
– Kalsium akan ditimbun di dalam tulang khususnya tulang spon
– Jumlah kebutuhan tubuh/hari = 0,8 gram
– Penggunaan dalam tubuh diatur oleh kelenjar tiroid yang menghasilkan hormon kalsitonin berfungsi menurunkan kadar Ca darah, dan kelenjar paratiroid yang menghasilkan hormon paratiroid berfungsi meningkatkan kadar Ca darah
– Adanya vitamin D meningkatkan absorbsi Ca
Akibat kelebihan Kalsium :
– Hiperkalsemia
– Kalsifikasi jaringan dan tulang rawan
Fosfor
Sumber Fosfor : Susu,
kacang-kacangan, daging, dan sayuran
Fungsi Fosfor :
– Pembentukan tulang dan gigi
– Metabolisme
– Kontraksi otot
– Aktivitas saraf
– Komponen enzim, DNA, RNA, dan ATP
– Membentuk fosfatid, bagian dari plasma
– Menjaga keseimbangan asam basa
– Pengaturan aktivitas hormon
– Efektivitas beberapa vitamin
Akibat Kekurangan Fosfor :
– Kerapuhan tulang dan gigi
– Sakit pada tulang
– Pada anak anak : Rakhitis
– Pada orang Dewasa : Osteomalasia
Tambahan Mengenai Fosfor :
Fosfor sebagai fosfat memainkan peranan penting dalam struktur dan fungsi semua sel hidup
Fungsi Fosfor :
– Pembentukan tulang dan gigi
– Metabolisme
– Kontraksi otot
– Aktivitas saraf
– Komponen enzim, DNA, RNA, dan ATP
– Membentuk fosfatid, bagian dari plasma
– Menjaga keseimbangan asam basa
– Pengaturan aktivitas hormon
– Efektivitas beberapa vitamin
Akibat Kekurangan Fosfor :
– Kerapuhan tulang dan gigi
– Sakit pada tulang
– Pada anak anak : Rakhitis
– Pada orang Dewasa : Osteomalasia
Tambahan Mengenai Fosfor :
Fosfor sebagai fosfat memainkan peranan penting dalam struktur dan fungsi semua sel hidup
Natrium
Sumber Natrium : Daging, garam,
mentega, dan produk peternakan
Fungsi Natrium :
– Transmisi saraf
– Kontraksi otot
– Menjaga tekanan osmotik darah
– Sebagai buffer (dalam bentuk Nakarbonat)
– Mempertahankan iritabilitas sel otot
– Komponen anorganik cairan ekstra sel
Akibat Kekurangan Natrium :
– Dehidrasi
– Shock
– Gangguan pada jantung
– Kejang otot
– Kelelahan
– Suhu tubuh meningkat
Tambahan Mengenai Natrium :
– Jumlah kebutuhan tubuh/hari = 15–20 g
– Na juga terdapat pada NaCl
– Kelebihannatrium akan berakibat gejala hipertensi
Fungsi Natrium :
– Transmisi saraf
– Kontraksi otot
– Menjaga tekanan osmotik darah
– Sebagai buffer (dalam bentuk Nakarbonat)
– Mempertahankan iritabilitas sel otot
– Komponen anorganik cairan ekstra sel
Akibat Kekurangan Natrium :
– Dehidrasi
– Shock
– Gangguan pada jantung
– Kejang otot
– Kelelahan
– Suhu tubuh meningkat
Tambahan Mengenai Natrium :
– Jumlah kebutuhan tubuh/hari = 15–20 g
– Na juga terdapat pada NaCl
– Kelebihannatrium akan berakibat gejala hipertensi
Klor
Sumber Klor : Garam, susu, daging, dan telur
Fungsi Klor :
– Pembentukan HCl dalam lambung yang berperan dalam penyerapan Fe dan emulsi lemak
– Aktivator enzim
– Bahan ion klorit yang penting untuk transfer CO2 dari darah ke paru-paru
– Memelihara keseimbangan asam basa, elektrolit, dan tekanan osmosis
Akibat Kekurangan Klor :
– Kontraksi otot abnormal
– Hilangnya rambut dan gigi
– Pencernaan terganggu
Tambahan Mengenai Klor :
– Jumlah kebutuhan tubuh/hari = 15–20 g
Magnesium
Sumber Magnesium : Kacang-kacangan, sayuran hijau, makanan hasil laut, dan sereal
Fungsi Magnesium :
– Pembentukan tulang, darah, dan otot
– Aktivator enzim
– Kontraksi otot
– Aktivitas saraf
– Respirasi intrasel
– Sintesis protein
Akibat Kekurangan Magnesium :
– Gangguan mental dan emosi
– Kontraksi otot terganggu
– Fungsi ginjal terganggu
– Peredaran darah terganggu
Tambahan Mengenai Magnesium :
– Kelebihan Magnesium dapat berakibat gangguan fungsi saraf
Kalium
Sumber Kalium : Sayuran,
buah-buahan, dan kecap
Fungsi Kalium :
– Mengatur detak jantung
– Memelihara keseimbangan air
– Transmisi saraf
– Memelihara keseimbangan asam basa
– Katalisator
– Kontraksi otot
– Mengatur sekresi insulin dari pankreas
– Memelihara permeabilitas membran sel
Akibat Kekurangan Kalium :
– Gangguan jantung
– Kontraksi otot terganggu
– Pernapasan terganggu
Tambahan Mengenai Kalium :
– Kelebihan Kalium dapat berakibat kelemahan otot dan terganggunya denyut jantung
Fungsi Kalium :
– Mengatur detak jantung
– Memelihara keseimbangan air
– Transmisi saraf
– Memelihara keseimbangan asam basa
– Katalisator
– Kontraksi otot
– Mengatur sekresi insulin dari pankreas
– Memelihara permeabilitas membran sel
Akibat Kekurangan Kalium :
– Gangguan jantung
– Kontraksi otot terganggu
– Pernapasan terganggu
Tambahan Mengenai Kalium :
– Kelebihan Kalium dapat berakibat kelemahan otot dan terganggunya denyut jantung
Sulfur
Sumber Sulfur : Sayuran, telur, daging, susu, dan buah-buahan
Fungsi Sulfur :
– Aktivator enzim
– Berperan dalam penyimpanan dan pembebasan energi
– Komponen vitamin (thiamin, biotin, dan asam pantotenat)
– Komponen dalam proses detoksikasi
Akibat Kekurangan Sulfur :
– Belum diketahui
– Anemia
– Gondok
– Pendengaran berkurang
Tambahan Mengenai Sulfur :
– Kebutuhan tubuh / hari = 15–30 mg
– Penyebaran di usus lebih mudah karena adanya HCl lambung
Zat besi
Sumber Zat besi : Daging, sayuran hijau, dan biji - bijian
Fungsi Zat besi :
– Pembentukan hemoglobin
– Komponen enzim sitokrom (enzim dalam respirasi)
Akibat Kekurangan Zat besi :
– Anemia
Tambahan Mengenai Zat besi :
– Ditranspor sebagai transferin dan disimpan sebagai feritin
Yodium
Sumber Yodium : Makanan hasil
laut, telur, susu, garam beryodium, tiram, dan rumput laut
Fungsi Yodium :
– Aktivitas kelenjar tiroid
– Komponen hormon tiroksin
– Komponen hormon triyodotironin
Akibat Kekurangan Yodium :
– Gondok
– Pendengaran berkurang
Tambahan Mengenai Yodium :
– Disimpan dalam kelenjar tiroid sebagai tiroglobulin
Fungsi Yodium :
– Aktivitas kelenjar tiroid
– Komponen hormon tiroksin
– Komponen hormon triyodotironin
Akibat Kekurangan Yodium :
– Gondok
– Pendengaran berkurang
Tambahan Mengenai Yodium :
– Disimpan dalam kelenjar tiroid sebagai tiroglobulin
Fluorin
Sumber Fluorin : Kuning telur, susu, otak, dan air minum
Fungsi Fluorin :
– Memelihara gigi
– Mencegah kekurangan Mg, osteoporosis, dan penyakit periodental
Akibat Kekurangan Fluorin :
– Kerusakan karang gigi (caries dentis)
Tambahan Mengenai Fluorin :
– Tidak terbukti secara esensial untuk nutrisi manusia, tapi esensial untuk pertumbuhan tikus
Seng
Sumber Seng (Zn) : Ikan laut, hati, daging, telur, dan susu
Fungsi Seng ( Zn ) :
– Membantu penyembuhan luka dan kesehatan kulit
– Metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak
– Pertumbuhan dan reproduksi
– Kepekaan terhadap rasa dan bau
– Pembentukan enzim
Akibat Kekurangan Seng ( Zn ) :
– Pertumbuhan terhambat
– Penyembuhan luka terhambat
Tambahan Mengenai Seng ( Zn ) :
– Menjadi kofaktor enzim laktat dehidrogenase, fosfatase alkali, karbonik anhidrase, dan sebagainya
Tembaga
Sumber Tembaga ( Cu ) : Padi-padian, polong-polongan, kerang, ginjal, dan hati
Fungsi Tembaga ( Cu ) :
– Pembentukan eritrosit dan hemoglobin
– Komponen enzim dan protein
– Aktivitas saraf
– Sintesis substansi seperti hormon
Akibat Kekurangan Tembaga ( Cu ) :
– Anemia
– Gangguan saraf dan tulang
Tambahan Mengenai Tembaga ( Cu ) :
– Ditranspor oleh albumin dan terikat pada seruloplasmin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar