Minggu, 11 November 2012

Penyakit FLU BABI



                                                                                               


                                                                       FLU BABI

A. PENDAHULUAN
      Flu babi merupakan penyakit respirasi yang sangat menular pada babi yang disebabkan oleh satu dari beberapa virus influenza A.
      Flu babi merupakan penyakit respirasi dari babi yang disebabkan oleh virus influenza tipe A dan mempunyai dampak ekonomi luas pada industri babi di Amerika Serikat. Wabah flu pada babi sering terjadi, khususnya selama musim dingin. Angka kesakitan dari flu babi sangat tinggi. Manusia umumnya tidak dapat terkena flu babi, namun infeksi pada manusia dapat terjadi. Umumnya, kasus flu babi pada manusia terjadi pada seseorang yang hidup di sekitar babi, namun virus flu babi dimungkinkan untuk menyebar dari manusia ke manusia.
      Virus babi influenza A pada manusia (H1N1) telah dilaporkan di seluruh dunia. Pada tahun 2009, kasus penyakit mirip influenza pertama kali dilaporkan di Meksiko pada 18 Maret; wabah ini dikonfirmasi sebagai virus babi influenza A. Penelitian dilanjutkan untuk mengklarifikasi penyebaran dan tingkat keparahan dari flu babi di Meksiko. Kasus klinis yang dicurigai dilaporkan di 19 dari 32 negara bagian. Walaupun hanya 18 orang Meksiko yang telah dikonfirmasi secara laboratorium sebagai influenzavirus A / H1N1 (12 diantaranya secara genetic identik dengan influenzavirus A / H1N1 dari California), sekitar 1.600 kasus dan 103 kematian terkena flu babi di Meksiko. Kasus flu babi selanjutnya terjadi di Amerika Serikat, Kanada, dan Inggris (Skotlandia), dengan kecurigaan kasus di Prancis, Israel, dan Brazil.

B. DEFINISI
            Flubabi (swineinfluenza ) adalah influensa yang disebabkan oleh virus influensa type "A" dengan sub tipe H1N1. Virus ini ditularkan melalui binatang, terutama babi. Cara penularan flu babi melalui udara. Namun, virus dapat pula ditularkan melalui kontak langsung dengan para penderitanya.
            Flu babi (swine flu) merupakan penyakit saluran pernafasan yang disebabkan oleh virus influenza. Penyakit ini sebenarnya jamak menyerang ternak babi, namun kini telah mengalami perubahan yang drastis dan mampu untuk menginfeksi manusia. Gejala yang timbul pada manusia pun mirip dengan apa yang terjadi pada babi.
   Flu babi pertama kali diisolasi dari seekor babi yang terinfeksi pada tahun 1930 di        Amerika Serikat. Pada perkembangannya, penyakit ini dapat berpindah ke manusia terutama     menyerang mereka yang kontak dekat dengan babi. Lama tidak terdengar lagi kabarnya        ternyata virus ini mengalami serangkaian mutasi sehingga muncul varian baru yang pertama            kali menyerang manusia di Meksiko pada awal tahun 2009. Varian baru ini dikenal dengan            nama virus H1N1 yang merupakan singkatan dari dua antigen utama virus yaitu hemagglutinin           tipe 1 dan neuraminidase tipe 1.


C. PENYEBAB
      Flu babi saat ini diketahui disebabkan oleh beberapa subtipe influenzavirus A. Angka kesakitan cenderung tinggi dan angka kematian rendah (1-4%). Virus ini menyebar pada babi melalui aerosol, kontak langsung dan tidak langsung, dan babi karier asimptomatik. Wabah pada babi terjadi setiap tahun, dengan peningkatan insidensi pada musim gugur dan musim dingin di daerah bersuhu hangat. Beberapa negara memberikan vaksin flu babi pada sekelompok babi secara teratur. Sebagian besar virus flu babi merupakan subtipe H1N1, namun subtipe lain juga beredar pada babi (antara lain, H1N2, H3N1, H3N2, dan H2N3).
      Babi juga dapat terinfeksi dengan virus flu burung (avian influenza) dan virus flu musiman manusia, sama seperti halnya terinfeksi virus flu babi. Virus babi H3N2 diperkirakan awalnya ditularkan pada babi oleh manusia. Terkadang babi dapat terinfeksi dengan lebih dari 1 jenis virus pada 1 waktu, yang menyebabkan gen dari virus tersebut bercampur. Ini mengakibatkan sebuah virus influenza yang mengandung gen dari sejumlah sumber, disebut virus “reassortant”. Walaupun virus flu babi normalnya spesifik pada spesies tertentu dan hanya menginfeksi babi, virus tersebut terkadang melewati “barrier spesies” menyebabkan penyakit pada manusia.

D. GEJALA
Manifestasi flu babi sama dengan influenza musiman. Pasien datang dengan gejala penyakit respirasi akut, termasuk minimal 2 dari gejala berikut :
a. Demam, dapat hingga menggigil
b. Batuk
c. Nyeri tenggorokan
d. Sakit kepala
e. Rasa lemas dan letih
f. Diare dan muntah (mungkin dapat terjadi)

      Berdasarkan Center for Disease Control and Prevention (CDC), gejala flu babi pada manusia sama dengan influenza pada umumnya. Gejala meliputi demam, batuk, nyeri tenggorokan, body aches, sakit kepala, menggigil dan lemas/letih. Beberapa pasien juga dilaporkan memiliki gejala diare dan muntah.
      Oleh karena gejala-gejala ini tidak spesifik untuk flu babi, diagnosis banding dari kemungkinan flu babi tidak hanya dari gejala namun juga kecenderungan tinggi flu babi tersebut berdasarkan riwayat pasien saat ini. Misalnya, wabah flu babi di Amerika Serikat pada 2009, CDC menyarankan pada para dokter untuk menganggap infeksi flu babi sebagai diagnosis banding pasien dengan gejala pada respirasi akut yang pernah kontak dengan seseorang yang menderita flu babi. Diagnosis pasti flu babi memerlukan uji laboratorium melalui sampel dari respirasi (usap hidung dan tenggorokan sederhana).

E. CARA MENDIAGNOSA FLU BABI
Diagnosa flu babi ditegakan berdasarkan gejala klinis pasien dan riwayat kontak dengan mereka meraka yang memiliki gejala seperti diatas. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan lendir atau dahak yang berasal dari tenggorokan pasien. Pemeriksaan ini gunanya untuk membedakan apakah virus yang menginfeksi penderita tersebut termasuk virus tipe A atau B. Bila ternyata hasilnya adalah virus tipe B maka dapat dipastikan bahwa pasien tersebut bukan terinfeksi flu babi. Namun bila ternyata hasilnya adalah virus tipe A maka ada kemungkinan penderita tersebut menderita flu babi atau terinfeksi virus H1N1. Sampel ini selanjutnya dikirim ke laboratorium yang lebih lengkap untuk memastikan adanya antigen virus flu babi sehingga diagnosa flu babi dapat ditegakan dengan pasti.

F. LAMA MASA PENULARAN VIRUS FLU BABI
      Orang yang menderita flu babi A (H1N1) menurut para ahli akan tetap menularkan penyakitnya sampai hari ketujuh. Jika sampai hari ketujuh ternyata penyakitnya belum membaik maka dianggap orang tersebut masih dapat menularkan penyakitnya sampai gejala flu benar benar hilang. Anak anak khususnya balita memiliki potensi waktu penularan yang lebih panjang.
      Periode penularan penyakit flu babi masih terggantung lagi pada jenis atau straindari virus H1N1. Jika pasien di rawat di rumah maka dianjurkan untuk tidak keluar rumah dahulu sampai penyakit yang diderita benar benar sembuh kecuali yang bersangkutan segera ke dokter atau ke rumah sakit.

G. MASA INKUBASI
Masa inkubasi virus influenza ini bervariasi antara 3-5 hari.


H. SUMBER DAN CARA PENULARAN
      Penularan flu babi (H1N1) pada binatang ini terjadi secara cepat dengan resiko kematian tinggi. Penyebaran penyakit ini terjadi di antara populasi babi satu peternakan, bahkan dapat menyebar ke peternakan daerah lain. Sedangkan penularan pada manusia dapat melalui udara yang tercemar virus tersebut, baik berasal dari tinja atau unggas yang terserang flu babi. Adapun orang yang mempunyai resiko besar terserang flu babi (H1N1) adalah pekerja peternakan, penjual daging babi, dan pengonsumsi daging babi.
      Manusia terinfeksi virus H1N1 dari babi melalui kontak langsung atau via benda-benda yang terkontaminasi. Flu babi menular dari manusia ke manusia, lalu bercampur dengan virus flu manusia lewat udara (bersin, batuk).
      Cara penularan utama virus-virus influenza, termasuk flu babi, adalah dari manusia ke manusia melalui droplets, batuk dan bersin. Bila pasien influenza batuk atau bersin, maka partikel virus influenza A (H1N1) menyebar melalui udara ke mulut dan saluran nafas orang-orang yang berada didekatnya. Atau bila kita menyentuh partikel tersebut, baik yang di udara maupun di tempat yang ada partikel batuk bersin, kemudian menyentuh mulut atau hidung, sebelum cuci tangan
I.VIRULENSI
      Tingkat keganasan flu babi atau swine flu sebenarnya lebih rendah dari flu burung. Artinya, resiko kematian akibat flu burung mencapai 80 persen sedangkan pada flu babi ‘hanya’ 15 persen. Namun, tingkat penyebaran flu babi begitu cepat, tak sampai sepekan penyebaran flu babi sudah lintas negara dan benua.

.
J. PENATALAKSANAAN
      Uji laboratorium telah menemukan bahwa virus babi influenza A (H1N1) rentan terhadap obat antivirus oseltamivir dan zanamivir, dan CDC telah mengeluarkan petunjuk untuk penggunaan dari obat ini untuk mengobati dan menghambat infeksi virus flu babi.
      Vaksin yang biasa digunakan untuk influenza pada permulaan flu musiman tidak efektif untuk strain virus ini. Antivirus lain (misal, amantadine, rimantadine) tidak direkomendasikan oleh karena saat ini resistensi pada influenza lainnya telah terjadi pada beberapa tahun lalu.
1.     KURATIF
Terapi suportif dasar (misal, terapi cairan, analgesik, penekan batuk) perlu diberikan. Pengobatan antivirus secara empiris perlu diperhatikan untuk kasus flu babi, baik yang sudah pasti, masih dalam kemungkinan, ataupun kecurigaan terhadap kasus ini. Pengobatan pasien rawat inap dan pasien dengan resiko tinggi untuk komplikasi influenza perlu sebagai prioritas.
Penggunaan antivirus dalam 48 jam sejak onset gejala sangat penting dalam hubungannya dengan efektivitas melawan virus influenza. Pada penelitian mengenai flu musiman, bukti akan manfaat pengobatan lebih baik jika pengobatan dimulai sebelum 48 jam sejak onset penyakit. Walau begitu, beberapa penelitian mengenai pengobatan flu mengindikasikan banyak manfaat, termasuk mengurangi kematian atau durasi rawat inap, bahkan pada pasien yang mendapat pengobatan lebih dari 48 jam setelah onset penyakit. Lama pengobatan yang direkomendasikan adalah selama 5 hari.
Oseltamivir (Tamiflu) dan Zanamivir (Relenza) bekerja dengan menghambat neuraminidase, suatu glikoprotein pada permukaan virus influenza yang merusak reseptor sel terinfeksi untuk hemagglutinin virus. Dengan menghambat neuraminidase virus, pelepasan virus dari sel terinfeksi dan penyebaran virus akan berkurang. Oseltamivir dan Zanamivir merupakan terapi yang efektif untuk influenzavirus A atau B dan diminum dalam 48 jam sejak onset gejala.

2.     PREVENTIF
Upaya pencegahan penularan dilakukan dengan cara menghindari bahan yang terkontaminasi tinja atau kontak langsung dengan babi atau unggas yang terinfeksi flu babi. Beberapa tindakan pencegahan sebagai berikut:
1.     Setiap orang yang berhubungan dengan bahan yang berasal dari saluran pencernaan babi harus menggunakan pelindung (masker, kaos tangan, kaca mata renang, dll).
2.     Bahan yang berasal dari saluran cerna babi seperti kotoran harus diletakkan dengan baik (ditanam/dibakar) agar tidak menjadi sumber penularan bagi orang disekitarnya.
3.     Alat-alat yang digunakan dalam peternakan harus dicuci dengan desinfektan.
4.     Kandang dan tinja tidak boleh dikeluarkan dari lokasi peternakan.
5.     Menyemprotkan cairan desinfektan pada kandang dan area peternakan.
6.     Melakukan kebersihan lingkungan.
7.     Melakukan dan menjaga kebersihan diri.

Namun setidaknya ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit flu babi yang ditularkan dari orang ke orang ini. Badan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS atau Centers for Disease Control and Prevention (CDC) memberikan beberapa tips.
·         Tutupi hidung dan mulut Anda dengan tisu jika Anda batuk atau bersin. Kemudian buang tisu itu ke kotak sampah.
·         Sering-seringlah mencuci tangan Anda dengan air bersih dan sabun, terutama setelah Anda batuk atau bersin. Pembersih tangan berbasis alkohol juga efektif digunakan.
·         Jangan menyentuh mulut, hidung atau mulut Anda dengan tangan.
·         Hindari kontak atau berdekatan dengan orang yang sakit flu. Sebab influenza umumnya menyebar lewat orang ke orang melalui batuk atau bersin penderita.
·         Jika Anda sakit flu, CDC menyarankan Anda untuk tidak masuk kerja atau sekolah dan beristirahat di rumah.















REFERENSI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar