1)
Abdul Basith Al Zufri
2)
Ade Ayu Puteri
3)
Ahmad Kahfi
4)
Ajeng Nur Soleha
5)
Akbar Rahmat Saleh
6)
Andri Ansori
DIPLOMA III
KEPERAWATAN TINGKAT 1A
SEMESTER 1
STIKES KHARISMA
KARAWANG
Jln. Pangkal Perjuangan KM. 1 BY Pass KARAWANG
2012/2013
Daftar Isi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmatNya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Anatomi
dan Fisiologis tentang Sistem Endokin (kelenjar hipofisis anterior)
tepat pada waktunya.
Kami menyadari sepenuhnya masih banyak terdapat
kelemahan dan kekurangan dalam penyusunan makalah ini, baik dari isi maupun penulisannya. Untuk itu kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun senantiasa kami harapkan demi penyempurnaan makalah ini di
masa yang akan datang.
Pada kesempatan
ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala bantuan semua pihak sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Penyusun
BAB I
Kelenjar Hipofisis merupakan
kelenjar berdiameter kira-kira 1 cm dan beatnya 0,5-1 gram. Hipofisis disebut
juga master of glands karena hipofisis dapat menyekresikan hormon yang
dapat mengatur kerja tubuh. Namun, kelenjar hipofisis juga dipengaruhi oleh
hipotalamus. Mekanisme yang terjadi adalah mekanisme umpan balik yang sangat
mempengaruhi kelenjar yang satu dengan kelenjar yang lain.
Kelenjar hipofisis terletak pada
rongga tulang pada basis otak. Hipofisis terhubung dengan hipotalamus dan
dihubungkan dengan tangkai hipofisis.
Hipofisis
terbagi menjadi dua bagian, yaitu hipofsis anterior dan hipofisis posterior. Namun, memang terdapat bagian pars media (Lobus intermedius)
yang berada di antara hipofisis anterior dan posterior yang pada manusia hampir
tidak ada. Lobus anterior, intermedius, dan posterior kelenjar hipofisis
sebenarnya adalah tiga organ endokrin yang kurang lebih terpisah satu sama lain
dan, paling tidak pada beberapa spesies, mengandung 14 atau zat hormonal aktif.
Dipandang dari sudut embriologi, kedua bagian hipofisis (anterior dan
posterior) berasal dari sudut yang berbeda, hipofisis anterior berasal dari
kantong Rathke, dan hipofisis posterior berasal dari penonjolan
hipotalamus. Kedua bagian tersebut mensekresikan hormon yang bebeda.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan
masalah adalah sebagai berikut:
1) Apa itu Kelenjar Hipofisis anterior ?
2) Bagaimana mekanisme kerjar Hipofisis
anterior ?
3) Sebutkan dan jelaskan Hormon-hormon
Hipofisis anterior?
4) Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis penghambat
Hipofisis anterior?
5) Apa Kelenjar
hipofisis serta hubungannya dengan hipotalamus ?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari
penulisan makalah ini adalah:
1) Mengetahui Apa itu Kelenjar Hipofisis
anterior
2) Mengetahui Bagaimana mekanisme kerjar
Hipofisis anterior
3) Mengetahui sebutan dan jelaskan
Hormon-hormon Hipofisis anterior
4) Mengetahui sebutandan jelaskan jenis-jenis
penghambat Hipofisis anterior
5) Mengetahui
Kelenjar hipofisis serta hubungannya dengan hipotalamus
BAB II
Pembahasan
A. HIPOFISIS ANTERIOR (Adenohipofisis)
M
|
erupakan kelenjar yang sangat
vaskuler dengan sinus - sinus kapiler yang luas diantara sel – sel kelenjar,
0,6 gr dan diameternya sekitar 1 cm sekresi hipofisis anterior diatur oleh
hormon yang dinamakan ”releasing dan inhibitory hormones (atau factor)
hipotalamus” yang disekresi dalam hipotalamus sendiri dan kemudian dihantarkan
kehipofisis anterior melalui pembuluh darah kecil yang dinamakan pembuluh
partal hipotalamik hipofisial. Kelenjar hipofisis anterior terdiri atas
beberapa jenis sel. Pada umumnya terdapat satu jenis sel untuk setiap jenis
hormon yang dibentuk pada kelenjar ini, dengan teknik pewarnaan khusus berbagai
jenis sel ini dapat dibedakan satu
sama lain. Satu-satunya kemungkinan pengecualiannya adalah sel dari jenis yang sama mungkin menyekresi hormon iuteinisasi dan hormon perangsang folikel. Berdasarkan ciri – ciri pewarnaannya, sel-sel hipofise anterior dibedakan ke dalam 3 kelompok klasik: Kromofobik (tanpa granul), Eosinofilik, dan Basofilik. Sel-sel eosinfilik dianggap bertanggung jawab untuk sekresi ACTH, TSH, LH serta FSH.
sama lain. Satu-satunya kemungkinan pengecualiannya adalah sel dari jenis yang sama mungkin menyekresi hormon iuteinisasi dan hormon perangsang folikel. Berdasarkan ciri – ciri pewarnaannya, sel-sel hipofise anterior dibedakan ke dalam 3 kelompok klasik: Kromofobik (tanpa granul), Eosinofilik, dan Basofilik. Sel-sel eosinfilik dianggap bertanggung jawab untuk sekresi ACTH, TSH, LH serta FSH.
1.a. Lobus Anterior
Hipofisis anterior berasal dari
penonjolan dari atap mulut. Dengan demikian hipofisis anterior juga dikenal
sebagai adenohipofiusis (adeno berarti ‘kelenjar’). Hipofisis anterior
dihubungan ke hipotalamus dengan pembuluih darah .
b.Jenis Sel di Hipofisis Anterior
Jenis sel pada
hipofisis anterior dibagi menjadi dua yaitu kromofob dan kromofil. Sel
kromofilik dibagi lagi menjadi asidofil yang terwarnai oleh pewarna asam dan
basofil yang terwarnai oleh warna basa. Sejumlah sel kromofobik merupakan sel
skretorik yang inaktif dan memiliki sedikit granula sekretorik. Sedangkan sel
sekretorik kromofilik tebagi menjadi lima jenis yaitu:
1. sel
somatotrop yang
menghasilkan hormon pertumbuhan,
2. laktotrop (yang juga
disebut mamotrop), yang mensekresikan prolaktin,
3. kortikotrop, yang
mengeluarkan ACTH,
4. tirotrop, yang
mensekresikan TSH, dan,
5. gonadotrop, yang
mensekresikan LH dan FSH.
Kira-kira 30-40 persen sel-sel kelenjar
hipofisis anterior merupakan sel jenis somatotropik yang mensekresi ACTH. Sel
jenis lain masing-masing hanya 3 sampai 5 persen dari seluruh kelenjar ini;
namun, sel-sel ini menskresikan hormon yang sangat kuat untuk mengatur fungsi
tiroid, fungsi seksual, dan sekresi susu di payudara. Hipofisis anterior juga
mengandung sel folikulostelata, yakni sel kromofob yang mengeluarkan
tonjolan antara sel-sel sekretorik. Sel ini mengandung dan mensekresikan
sitokin IL-6, namun peran fisiologinya masih belum diketahui.
B.Struktur Dua-Unit dari FSH, LH, & TSH
Tiga hormon
glikoprotein hipofisis yakni FSH, LH dan TSH, masing-masing tersusun atas dua
subunit. Subunit tersebut , yang diberi nama α dan β, memiliki sejumlah ativitas tetapi harus bekerja secara kombinasi agar
efek fisiologisnya menjadi maksimal. Subunit α ini merupakan
hormon sebuah gen dn memliki komposisi asam amino yang sama, walaupunresidu
karbohidratnya berbeda. Subunit β, yang dibentuk
oleh gen yang berbeda dan berlaian dalam strukturnya, menentukan spesifitas
hormon.
Enam hormon yang disekreskan oleh hipofisis anterior adalah:
·
Thyroid stimulating hormon (TSH,
tirotropin),
Mengatur kecepatan sekresi tiroksin
dan triiodotironin oleh kelenjar tiroid, dan selanjutnya mengatur kecepatan
sebagian besar reaksi kimia diseluruh tubuh.
·
Adrenocorticotropic hormon (ACTH),
Mengatur sekresi beberapa hormon
adrenokortikal, yang selanjutnya akan mempengaruhi metabolism glukosa, protein
dan lemak.
· Luteinizing hormon (LH),
Mengatur
pertumbuhan gonad sesuai dengan aktivitas reproduksinya. Pada wanita, LH
bertanggung jawab dalam ovulasi, luteinisasi (yaitu pembentukan korpus luteum
pascaovulasi yang menghasilkan hormon di ovarium), dan penghaturan sekresi
hormon seks wanita, estrogen, dan progesterone, oleh ovarium. Pada pria, hormon ini merangsang hormon interstisium leydig
di testis untuk mengelluarkan hormon seks pria, testosterone, sehingga hormon
ini diberi nama interstitial cell-stimulating hormon.
·
Follicle-stimulating
hormon (FSH), mengatur pertumbuhan gonad sesuai dengan aktivitas reproduksinya.
Memiliki fungsi berbeda pada pria
dan wanita. Pada wanita hormon ini berfungsi sebagai perangsang pertumbuhan dan
perkembangan folikel ovarium, tempat berkembangnya ovum atau telur. Selain itu,
hormon FSH mendorong sekresi hormon estrogen oleh ovarium. Pada pria, FSH
diperlukan dalam reprodiuksi sperma.
·
Prolaktin, meningkatkan perkembangan
payudara dan pembentukkan susu pada wanita, fungsi pada pria belum diketahui
dan
·
Hormon pertumbuhan, Meningkatkan
pertumbuhan seluruh tubuh dengan cara mempengaruhi pembentukan protein,
pembelahan sel, dan deferensiasi sel.
C.Sistem Portal Hipofisis
Pembuluh darah yang menghubungkan hipotalamus dengan sel-
sel kelenjar hipofisis anterior. Pembuluh darah ini berakhir sebagai kapiler
pada kedua ujungnya, dan makanya disebut sistem portal. Dalam hal ini sistem
yang menghubungkan hipotalamus dengan kelenjar hipofisis disebut juga sistem
portal hipotalamus – hipofisis. Sistem portal merupakan saluran vascular yang
penting karena memungkinkan pergerakan hormon pelepasan dari hipotalamus ke
kelenjar hipofisis , sehingga memungkinkan hipotalamus mengatur fungsi
hipofisis. Rangsangan yang berasal dari tak mengaktifkan neuron dalam nucleus
hipotalamus yang menyintesis dan menyekresi protein degan berat molekul yang
rendah. Protein atau
neuro hormon ini dikenal sebagai hormon pelepas dan penghambat. Hormon –hormon
ini dilepaska kedalam pembuluh darah sistem portal dan akhirnya mencapai sel –
sel dalam kelenjar hipofisis. Dalam rangkaian kejadian tersebut hormon- hormon
yang dilepaskan oleh kelenjar hipofisis diangkat bersama darah dan merangsang
kelenjar-kelenjar lain ,menyebabkan pelepasan hormon – hormon kelenjar sasaran.
Akhirnya hormon – hormon kelenjar sasaran bekerja pada hipothalamus dan sel –
sel hipofisis yang memodifikasi sekresi hormon.
.
D.Contoh kasus yang terjadi:
Kelenjar
pituitary merangsang pengeluaran hormon pertumbuhan (Growth hormone/ GH).
Pengeluaran hormone GH di rangsang oleh hormone hormon pelepas pertumbuhan
(growth hormone releasing factor/ GHRF) yang dirpduksi oleh hipotalamus. Selain
itu terdapat juga hormone yang fungsinya berlawanan dengan GHRF, yaitu hormone
pelepas yang sifatnya menghambat (Growth hormone releasing-inhibits factor. GHRiF)
yang juga dihasilkan oleh
Hipofis.
Cebol
(Dwarfisme)
Dwarfisme dapat
disebabkan oleh defisiensi GRH, defisiensi IGF-I, atau penyebab lainnya.
Beberapa kasus dwarfisme disebabkan oleh defisiensi seluruh sekresi kelenjar
hipofisis anterior atau disebut panhipopituitarisme selama masa anak-anak. Pada
umumnya, pertumbuhan bagian-bagian tubuh sesuai satu sama lain, tetapi
kecepatan pertumbuhannya sangat berkurang. Defisiensi hormon pertumbuhan
biasanya disebabkan oleh defisiensi GRH. Pada keadaan ini, respons hormon
pertumbuhan terhadap GRH tetap normal, tetapi sebagian penderita mengalami
kelainan pada sel-sel pensekresi hormon pertumbuhan.
Pada satu tipe
dwarfisme, yaitu pada Lorain dwarf, kecepatan sekresi hormon pertumbuhannya
normal atau malahan tinggi, namun penderita mengalami ketidak mampuan herediter
untuk membentuk somastostatin sebagai respons terhadap hormon pertumbuhan.
Perawakan
pendek merupakan cirri kretinisme dan juga pubertas prekoks. Perawakan pendek
juga merupakan bagian dari sindrom disgenesis gonad yang tampak pada penderita
berkromosom XO (bukan XX atau XY). Anak-anak menderita child abuse juga
dapat menderita kecebolan yang disebut cebol psikososial. Bentuk cebol yang
paling sering terjadi pada manusia adalha akondropalsia. Tanda-tandanya adalah
ekstremitas pendek dengan batang tubuh tetap normal. Kelainan ini adalah
penyakit genetic autosom akibat mutasi gen.
Tabel .Macam-macam
fungsi hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis lobus anterior dan
gangguannya.
Hormon yang dihasilkan
|
Fungsi dan gangguannya
|
Hormon
Somatotropin (STH), Hormon pertumbuhan (Growth Hormone / GH)
|
merangsang
sintesis protein dan metabolisme lemak, serta merangsang pertumbuhan tulang
(terutama tulang pipa) dan otot. kekurangan hormon ini pada anak-anak-anak
menyebabkan pertumbuhannya terhambat /kerdil (kretinisme), jika kelebihan
akan menyebabkan pertumbuhan raksasa (gigantisme). Jika kelebihan terjadi
pada saat dewasa, akan menyebabkan pertumbuhan tidak seimbang pada tulang
jari tangan, kaki, rahang, ataupun tulang hidung yang disebut akromegali.
|
Hormon tirotropin atau Thyroid Stimulating Hormone (TSH)
|
Mengontrol pertumbuhan dan perkembangan kelenjar gondok
atau tiroid serta merangsang sekresi tiroksin
|
Adrenocorticotropic hormone (ACTH)
|
Mengontrol pertumbuhan dan perkembangan aktivitas kulit
ginjal dan merangsang kelenjar adrenal untuk mensekresikan glukokortikoid
(hormon yang dihasilkan untuk metabolisme karbohidrat)
|
Prolaktin (PRL) atau Lactogenic hormone (LTH)
|
Membantu kelahiran dan memelihara sekresi susu oleh
kelenjar susu
|
Hormon gonadotropin pada wanita :
1. Follicle Stimulating Hormone
(FSH)
2. Luteinizing Hormone
(LH)
|
Merangsang pematangan folikel dalam ovarium dan
menghasilkan estrogen
Mempengaruhi pematangan folikel dalam ovarium dan
menghasilkan progestron
|
Hormone gonadotropin pada pria :
1. FSH
2. Interstitial Cell Stimulating
Hormone (ICSH)
|
Merangsang terjadinya spermatogenesis (proses pematangan
sperma)
Merangsang sel-sel interstitial testis untuk memproduksi
testosteron dan androgen
|
E.FUNGSI HORMON PELEPAS DAN
HORMON PENGHAMBAT DALAM HIPOFISIS ANTERIOR.
Hormon pelepas dan hormon penghambat berfungsi mengatur sekresi hormon hipofisis anterior.untuk sebagian besar hormon hipofisis anterior, yang penting adalah hormon pelepas, tetapi untuk prolaktin,mungkin sebagian besar hormon penghambat yang mempunyai pengaruh paling banyak terhadap pengaturan hormon.Hormon-hormon pelepas dan panghambat hipotalamus yang terpenting adalah:
1. Hormon-pelepas tiroid (THR),yang menyebabkan pelepas hormon perangsang tiroid.
2. Hormon-pelepas kortikotropin (CHR),yang menyebabkan pelepasan adrenokortikotropin.
3. Hormon pelepas hormon pertumbuhan,(GHRH),yang menyebabkan pelepas hormon pertumbuhan,dan hormon penghabat hormon pertumbuhan (GHIH),yang mirip dengan hormon somatotastin dan menghambat pelepas hormon pertumbuhan.
4. Hormon- pelepas gonadotropin (GnRH),yang menyebabkan pelepas dari dua hormon gonadotropin, hormon lutein dan hormon-perangsang folikel.
5. Hormon penghambat prolaktin (PHI),yang menghambat sekresi prolaktin.
Sebagai tambahan terhadap hormon-hormon hipotalamus yang lebih penting ini, sebenarnya masih ada hormon-hormon lain yang merangsang sekresi prolaktin, dan beberapa hormon penghambat hipotalamus yang menghambat beberapa hormon hipofisis anterior lainnya.Setiap hormon yang lebih penting diatas akan dibicarakan lebih rinci pada saat pembicaraan tentang pengaturan hormon-hormon ini terhadap sistem hormonal yang spesifik dan akan disajikan dalam rangkaian pembicaraan dalam bab ini dan bab selanjutnya.
Hormon pelepas dan hormon penghambat berfungsi mengatur sekresi hormon hipofisis anterior.untuk sebagian besar hormon hipofisis anterior, yang penting adalah hormon pelepas, tetapi untuk prolaktin,mungkin sebagian besar hormon penghambat yang mempunyai pengaruh paling banyak terhadap pengaturan hormon.Hormon-hormon pelepas dan panghambat hipotalamus yang terpenting adalah:
1. Hormon-pelepas tiroid (THR),yang menyebabkan pelepas hormon perangsang tiroid.
2. Hormon-pelepas kortikotropin (CHR),yang menyebabkan pelepasan adrenokortikotropin.
3. Hormon pelepas hormon pertumbuhan,(GHRH),yang menyebabkan pelepas hormon pertumbuhan,dan hormon penghabat hormon pertumbuhan (GHIH),yang mirip dengan hormon somatotastin dan menghambat pelepas hormon pertumbuhan.
4. Hormon- pelepas gonadotropin (GnRH),yang menyebabkan pelepas dari dua hormon gonadotropin, hormon lutein dan hormon-perangsang folikel.
5. Hormon penghambat prolaktin (PHI),yang menghambat sekresi prolaktin.
Sebagai tambahan terhadap hormon-hormon hipotalamus yang lebih penting ini, sebenarnya masih ada hormon-hormon lain yang merangsang sekresi prolaktin, dan beberapa hormon penghambat hipotalamus yang menghambat beberapa hormon hipofisis anterior lainnya.Setiap hormon yang lebih penting diatas akan dibicarakan lebih rinci pada saat pembicaraan tentang pengaturan hormon-hormon ini terhadap sistem hormonal yang spesifik dan akan disajikan dalam rangkaian pembicaraan dalam bab ini dan bab selanjutnya.
F. DAERAH-DAERAH SPESIFIK DALAM
HIPOTALAMUS YANG MENGATUR SEKRESI FAKTOR PELEPAS DAN FAKTOR PENGHAMBAT
HIPOTALAMUS YANG SPESIFIK..
Sebelum diangkut ke kelenjar hipofisis
anterior,semua atau hampir semua hormon hipotalamus disekresi oleh ujung saraf
yang terletak di dalam eminensia mediana.Perangsang lisrtrik pada daerah ini
merangsang ujung-ujung saraf dan, oleh karena itu, pada dasarnya menyebabkan
pelepasan semua hormon hipotalamus.Akan tetapi, badan sel neuron yang menyebar
ke eminensia mediana ini terletak didaerah khusus dalam hipotalamus atau pada
daerah yang berdekatan dengan bagian basal otak.Tempat yang spesifik dari badan
sel neuron yang membentuk berbagai hormon pelepas dan hormon penghambat
hipotalamus ini masih belum diketahui seluruhnya, sehingga dapat menyesatkan
penjelasan yang akan diberikan disini.
Pengaruh Hormon pertumbuhan pada Pertumbuhan
Hormon pertumbuhan yang juga disebut sebagai hormon somatotropik atau somatotropit.Hormon ini menyebabkan pertumbuhan seluruh jaringan tubuh yang memang mampu untuk pertumbuhan.Hormon ini menambah ukuran sel dan meningkatkan proses mitosis yang diikuti dengan bertambahnya jumlah sel dan diferensiasi khusus dari beberapa tipe sel seperti sel-sel pertumbuhan tulang dan sel-sel otot awal.
Pengaruh Hormon pertumbuhan pada Pertumbuhan
Hormon pertumbuhan yang juga disebut sebagai hormon somatotropik atau somatotropit.Hormon ini menyebabkan pertumbuhan seluruh jaringan tubuh yang memang mampu untuk pertumbuhan.Hormon ini menambah ukuran sel dan meningkatkan proses mitosis yang diikuti dengan bertambahnya jumlah sel dan diferensiasi khusus dari beberapa tipe sel seperti sel-sel pertumbuhan tulang dan sel-sel otot awal.
Efek Metabolik Hormon Pertumbuhan
Selain dari efek umum hormon pertumbuhan dalam menyebabkan pertumbuhan, hormon pertumbuhan juga mempunyai banyak efek metabolik khusus lain, yang meliputi: (1) peningkatan kecepatan sintesis protein diseluruh sel-sel tubuh;(2) meningkatkan mobilisasi asam lemak dari bebas dalam darah, dan meningkatkan penggunaan asam lemak untuk energi; dan (3) menurunkan kecepatan pemakain glukosa diseluruh tubuh.
Jadi, sebenarnya, efek hormon pertumbuhan adalah meningkatkan protein tubuh, menggunakan lemak dari tempat penyimpangan, dan menghemat karbohidrat.
Selain dari efek umum hormon pertumbuhan dalam menyebabkan pertumbuhan, hormon pertumbuhan juga mempunyai banyak efek metabolik khusus lain, yang meliputi: (1) peningkatan kecepatan sintesis protein diseluruh sel-sel tubuh;(2) meningkatkan mobilisasi asam lemak dari bebas dalam darah, dan meningkatkan penggunaan asam lemak untuk energi; dan (3) menurunkan kecepatan pemakain glukosa diseluruh tubuh.
Jadi, sebenarnya, efek hormon pertumbuhan adalah meningkatkan protein tubuh, menggunakan lemak dari tempat penyimpangan, dan menghemat karbohidrat.
G.Mekanisme Macam-macam hipofisis anetior
Mekanisme
Kerja ACTH (kortikotropin)
Tahapan dari mekanisme kerja ACTH (kortikotropin) adalah :
1.
ACTH adalah produk dari proses pasca translasi prekursor polipeptida Pro-Opiomelanokortin,
Organ target ACTH adalah korteks adrenal tempat kortikotropin terikat.
2.
Setelah di korteks adrenal, ACTH akan memacu perubahan Kolesterol menjadi
pregnolon.
3.
Kemudian dari pregnolon dihasilkanlah adrenokortikosteroid dan androgen adrenal.
4.
Dimana fungsi kortisol adalah kerja antiinflamasi, mningkatkan glukoneogenesis,
meningkatkan penghancuran protein, Mobilitas lemak, Mobilitas protein,
Stabilisasi lisosom
Komunikasi
hipotalamus dan Hipofisis
Kedua potong daging ini dapat berkomunikasi satu sama lain.
Keduanya bukan manusia sadar yang dapat bercakap-cakap satu sama lain,
melainkan dua kelompok sel, sistem komunikasi ini, adalah hasil teknologi maju
yang bahkan tak dimiliki manusia, merupakan keajaiban yang patut direnungkan.
Mekanisme
kerja hormon hipotalamus dan hormon hipofisis anterior
Hormon – hormon yang dikeluarkan hipotalamus dan hipofisis
adalah golongan peptida atau protein dengan berat molekul rendah yang bekerja
setelah terikat dengan reseptor di jaringan target.
Hormon hipofisis anterior pengeluarannya diatur oleh
neuropeptida (hormon pelepas atau penghambat) yang dihasilkan dari kelenjar
hipotalamus.
Interaksi hormon pelepas (hormon releasing) dengan
reseptornya menyebabkan terjadinya sintesis dan pelepasan hormon hipofisis
(hormon stimulating) masuk ke sirkulasi.
Setiap hormon pengatur hipotalamus mengatur pelepasan hormon
spesifik dari hipofisis anterior. Hormon pelepas hipotalamus terutama digunakan
untuk maksud – maksud diagnosa (yaitu menentukan insufisiensi hipofisis).
Mekanisme
kerja hormon diatas disebut mekanisme umpan balik, dimana :
1.
Sintesa dan sekresi hormon hipofisis dikontrol oleh hipotalamus, kemudian
hormon hipofisis mengatur sintesa dan sekresi hormon pada organ target,
sebaliknya hormon yang disekresi organ target mengatur juga sekresi hipotalamus
dan/atau hipofisis.
2.
Hubungan antara hipofisis dengan jaringan perifer (organ target) adalah feed
back mechanisme atau mekanisme umpan balik. juga antara hipofisis dengan
hipotalamus.
Penghambat Umpan Balik negatif
Sekresi
hormone oleh kelenjar dikontrol oleh hipotalamus. Pengaturan pengeluaran hormon
melalui mekanisme negative umpan balik. Ketika jumlah hormone meningkat, maka
hormone tersebut akan menghambat hipotalamus dan pituitary lobus anterior
akibatnya produksi hormone menjadi menurun.
Analog Hormon
adalah zat sintetis yang berikatan dengan reseptor hormon tertentu, sangat
mirip dengan hormon alam, arti klinisnya lebih penting dari hormon alam.
Hormon sintetik atau semisintetik bersifat tahan thd enzim
pencernaan, Masa kerja lbh panjang, ES ringan, Karena rumus kimia hormon
sintetik dan semisintetik tidak dikenali enzim pemecah, tapi masih bisa
berikatan dengan reseptor spesifik hormon alami.
contoh : estradiol alam (durasi kerja pendek) dibandingkan
etinilestradiol analog (durasi kerja panjang)
Antagonis Hormon
adalah obat atau zat kimia yang menghambat sintesis, sekresi maupun kerja
hormon pada reseptornya, sehingga terjadi penurunan atau peningkatan aktivitas
hormon bersangkutan
Contoh nya Antitiroid menghambat sintesa hormon tiroid dan
Klomifen yang meniadakan umpan balik estrogen sehingga sekresi gonadotropin
dari hipofisis tetap tinggi.
H. KELENJAR HIPOFISIS SERTA HUBUNGANNYA DENGAN
HIPOTALAMUS
Kelenjar hipofisis, merupakan kelenjar kecil-diameternya kira-kira 1 sentimeter dan beratnya 0,5 sampai 1 gram-yang terletak disela tursika, rongga tulang pada basis otak, dan dihubungkan dengan ipotalamus oleh tangkai hipofisis (atau hipofisial). Dipandang dari fisiologi, kelenjar hipofisis terbagi menjadi dua bagian yang berbeda: hipofisis anterior, yang juga dikenal sebagai adenohipofisis, dan hipofisis posterior, yang juga dikenal sebagai neurohi pofisis. Diantara kedua bagian ini terdapat daerah kecil, yang relative avaskular yang disebut sebagai pars intermedia, yang pada manusia hamper tidak ada sedangkan pada beberapa jenis binatang rendah ukurannya jauh lebih besar dan lebih berfungsi.
Enam hormone yang penting ditambah beberapa hormone yang kurang penting disekresikan oleh kelenjar hipofisis anterior, dan dua hormone penting disekresikan oleh hipofisis posterior. Hormon yang dikeluarkan oleh hipofisis anterior berperan utama dalam pengaturan fungsi metabolisme diseluruh tubuh. (1) Hormon pertumbuhan meningkatkan pertumbuhan seluruh tubuh dengan cara mempengaruhi pembentukan protein, pembelahan sel, dan diferensial sel. (2) arenokortikotropin (kortikotropin) mengatur sekresi beberapa hormon adrenokortikal, yang selanjutnya akan mempengaruhi metabolisme glukosa, protein, dan lemak. (3) Hormon-perangsang tiroid (tiropropin) mengatur kecepatan sekresi tiroksin dan triiodotironin oleh kelenjar tiroid, dan hormon ini selanjutnya akan mengatur kecepatan sebagian besar reaksi kimia diseluruh tubuh. (4) Prolaktin meningkatkan pertumbuhan kelenjar payudara dan produksi air susu. Dan kedua jenis hormon gonadotropin tersendiri, (5) hormon perangsang folikel dan hormon lutein, mengatur pertumbuhan gonad sesuai dengan aktivitas reproduksinya.
Kedua jenis hormon yang disekresikan oleh kelenjar hipofisis posterior mempunyai peran lain. (1) Hormon antidiuretik (yang juga disebut vasopresin) mengatur kecepatan akskresi air kedalam urin dan dengan cara ini akan membantu mengatur konsentrasi air dalam cairan tubuh. (2) Oksitosin (a) membantu menyalurkan air susu dari kelenjar payudara ke puting susu selama pengisapan, dan (b) mungkin membantu melahirkan bayi pada saat akhir masa kehamilan.
Lima jenis sel yang dapat dibedakan satu dari yang lainnya, sebagai berikut:
1. Somatotropik-hormon pertumbuhan manusia (hGH)
2. Kortikotropik-Kortikotropion (ACTH)
3. Tirotropik-Hormon-perangsang kelenjar tiroid (TSH)
4. Gonadotropik-hormon gonadotropin, termasuk hormon lutein (LH) dan hormon perangsang folikel (FSH)
5. Laktotropin-prolaktin (PRL)
Kira-kira 30-40 persen sel-sel kelenjar hipofisis anterior merupakan sel jenis somatotropik yang mensekresi hormon pertumbuhan, dan kira-kira 20 persen merupakan jenis kortikotropin yang mensekresi ACTH. Sel jenis lain masing-masing hanya 3 sampai 5 persen dari seluruh sel kelenjar ini; namun, sel-sel ini mensekresi hormon yang sangat kuat untuk mengatur fungsi tiroid, fungsi seksual, dan sekresi air susu dari payudara.
Badan sel dari sel-sel yang mensekresi hormon hipofisis posterior tidak terletak di dalam kelenjar hipofisis posterior sendiri tetapi malah dalam neuron-neuron besar yang terletak di nukleus supraoptik dan paraventrikular hipotalamus; selanjutnya hormon-hormon tersebut di angkut ke kelenjar hipofisis posterior yakni di dalam aksoplasma serat-serat saraf neuron yang berjalan dari hipotalamus ke kelenjar hipofisis posterior.
PENGATURAN SEKRESI KELENJAR HIPOFISIS OLEH HIPOTALAMUS
Hampir semua sekresi kelenjar hipofisis diatur baik oleh hormon atau sinyal saraf yang berasal dari hipotalamus. Sebenarnya, bila kelenjar hipofisis ini diambil dari kedudukannya dibawah hipotalamus dan ditransplasikan pada beberapa bagian tubuh lain, maka kecepatan sekresi berbagai hormon yang berbeda (kecuali prolaktin) menurut sampai kadar rendah-pada beberapa hormon malah sampai nol.
Sekresi dari kelenjar hipofisis posterior diatur oleh sinyal-sinyal saraf yang berasal dari hipotalamus dan berakhir pada hipofisis posterior. Sebaliknya, sekresi kelenjar hipofisis diatur oleh hormon-hormon yang disebut hormon (atau faktor) pelepas hipotalamus dan hormon (faktor) penghambat yang disekresikan ke dalam hipotalamus sendiri dan selanjutnya dijalankan ke hipofisis.anterior. Melalui pembuluh-pembuluh darah kecil yang disebut pembuluh darah portahipotalamus-hipofisis. Didalam kelenjar hipofisis anterior, hormon pelepas dan hormon penghambat ini bekerja terhadap sel kelenjar dan mengatur sekresi kelenjar tersebut.
Hipotalamus selanjutnya menerima sinyal-sinyal dan hampir semua sumber yang mungkin dalam sistem saraf. Jadi, bila seseorang mendapat rangsangan nyeri, maka sebagian sinyal nyeri itu akan dijalankan ke hipotalamus. Demikian juga, bila seseorang menderita depresi atau kegembiraan yang sangat kuat, maka sebagian sinyal itu akan dijalarkan kehipotalamus. Rangsangan penghidu yang merupakan bau yang menyenangkan atau yang tidak menyenangkan akan menjalarkan komponen sinyal yang kuat langsung dan melewati inti amigdala ke hipotalamus.Bahkan konsentrasi bahan makanan, elektrolit, air, dan berbagai hormon yang ada di dalam darah dapat merangsang atau menghambat berbagai bagian hipotalamus. Jadi, hipotalamus dianggap sebagai pusat pengumpul informasi mengenai kesehatan dalam tubuh, dan sebagian besar dari informasi ini digunakan untuk mengatur sekresi sebagian besar hormon hipofisis yang sangat penting.
I. SISTEM PORTA HIPOTALAMUS-HIPOFISIS
Kelenjar hipofisis anterior merupakan kelenjar yang mempunyai banyak sekali pembuluh darah dengan sinus kapiler yang sangat luas disepanjang sel-sel kelenjar.Hampir semua darah yang memasuki sinus ini mula-mula akan melewati ruang kapiler (Capillary bed)pada bagian bawah hipotalamus .Darah kemudian melewati pembuluh porta hipotalamus-hifosis kecil ke sinus hifotisis anterior.Arteri kecil menembus kedalam substansi eminensia mediana dan kemudian pembuluh-pembuluh darah tambahan yang lain kembali ke permukaan eminensia,bersatu untuk membentuk pembulu-pembuluh darah porta hipotalamus-hipofisis.pembuluh-pembuluh darah ini sebaliknya akan berjalan kebawah sepanjang tangkai hipofisis untuk mengalirkan darah ke sinus hipofisis anterior.
Kelenjar hipofisis, merupakan kelenjar kecil-diameternya kira-kira 1 sentimeter dan beratnya 0,5 sampai 1 gram-yang terletak disela tursika, rongga tulang pada basis otak, dan dihubungkan dengan ipotalamus oleh tangkai hipofisis (atau hipofisial). Dipandang dari fisiologi, kelenjar hipofisis terbagi menjadi dua bagian yang berbeda: hipofisis anterior, yang juga dikenal sebagai adenohipofisis, dan hipofisis posterior, yang juga dikenal sebagai neurohi pofisis. Diantara kedua bagian ini terdapat daerah kecil, yang relative avaskular yang disebut sebagai pars intermedia, yang pada manusia hamper tidak ada sedangkan pada beberapa jenis binatang rendah ukurannya jauh lebih besar dan lebih berfungsi.
Enam hormone yang penting ditambah beberapa hormone yang kurang penting disekresikan oleh kelenjar hipofisis anterior, dan dua hormone penting disekresikan oleh hipofisis posterior. Hormon yang dikeluarkan oleh hipofisis anterior berperan utama dalam pengaturan fungsi metabolisme diseluruh tubuh. (1) Hormon pertumbuhan meningkatkan pertumbuhan seluruh tubuh dengan cara mempengaruhi pembentukan protein, pembelahan sel, dan diferensial sel. (2) arenokortikotropin (kortikotropin) mengatur sekresi beberapa hormon adrenokortikal, yang selanjutnya akan mempengaruhi metabolisme glukosa, protein, dan lemak. (3) Hormon-perangsang tiroid (tiropropin) mengatur kecepatan sekresi tiroksin dan triiodotironin oleh kelenjar tiroid, dan hormon ini selanjutnya akan mengatur kecepatan sebagian besar reaksi kimia diseluruh tubuh. (4) Prolaktin meningkatkan pertumbuhan kelenjar payudara dan produksi air susu. Dan kedua jenis hormon gonadotropin tersendiri, (5) hormon perangsang folikel dan hormon lutein, mengatur pertumbuhan gonad sesuai dengan aktivitas reproduksinya.
Kedua jenis hormon yang disekresikan oleh kelenjar hipofisis posterior mempunyai peran lain. (1) Hormon antidiuretik (yang juga disebut vasopresin) mengatur kecepatan akskresi air kedalam urin dan dengan cara ini akan membantu mengatur konsentrasi air dalam cairan tubuh. (2) Oksitosin (a) membantu menyalurkan air susu dari kelenjar payudara ke puting susu selama pengisapan, dan (b) mungkin membantu melahirkan bayi pada saat akhir masa kehamilan.
Lima jenis sel yang dapat dibedakan satu dari yang lainnya, sebagai berikut:
1. Somatotropik-hormon pertumbuhan manusia (hGH)
2. Kortikotropik-Kortikotropion (ACTH)
3. Tirotropik-Hormon-perangsang kelenjar tiroid (TSH)
4. Gonadotropik-hormon gonadotropin, termasuk hormon lutein (LH) dan hormon perangsang folikel (FSH)
5. Laktotropin-prolaktin (PRL)
Kira-kira 30-40 persen sel-sel kelenjar hipofisis anterior merupakan sel jenis somatotropik yang mensekresi hormon pertumbuhan, dan kira-kira 20 persen merupakan jenis kortikotropin yang mensekresi ACTH. Sel jenis lain masing-masing hanya 3 sampai 5 persen dari seluruh sel kelenjar ini; namun, sel-sel ini mensekresi hormon yang sangat kuat untuk mengatur fungsi tiroid, fungsi seksual, dan sekresi air susu dari payudara.
Badan sel dari sel-sel yang mensekresi hormon hipofisis posterior tidak terletak di dalam kelenjar hipofisis posterior sendiri tetapi malah dalam neuron-neuron besar yang terletak di nukleus supraoptik dan paraventrikular hipotalamus; selanjutnya hormon-hormon tersebut di angkut ke kelenjar hipofisis posterior yakni di dalam aksoplasma serat-serat saraf neuron yang berjalan dari hipotalamus ke kelenjar hipofisis posterior.
PENGATURAN SEKRESI KELENJAR HIPOFISIS OLEH HIPOTALAMUS
Hampir semua sekresi kelenjar hipofisis diatur baik oleh hormon atau sinyal saraf yang berasal dari hipotalamus. Sebenarnya, bila kelenjar hipofisis ini diambil dari kedudukannya dibawah hipotalamus dan ditransplasikan pada beberapa bagian tubuh lain, maka kecepatan sekresi berbagai hormon yang berbeda (kecuali prolaktin) menurut sampai kadar rendah-pada beberapa hormon malah sampai nol.
Sekresi dari kelenjar hipofisis posterior diatur oleh sinyal-sinyal saraf yang berasal dari hipotalamus dan berakhir pada hipofisis posterior. Sebaliknya, sekresi kelenjar hipofisis diatur oleh hormon-hormon yang disebut hormon (atau faktor) pelepas hipotalamus dan hormon (faktor) penghambat yang disekresikan ke dalam hipotalamus sendiri dan selanjutnya dijalankan ke hipofisis.anterior. Melalui pembuluh-pembuluh darah kecil yang disebut pembuluh darah portahipotalamus-hipofisis. Didalam kelenjar hipofisis anterior, hormon pelepas dan hormon penghambat ini bekerja terhadap sel kelenjar dan mengatur sekresi kelenjar tersebut.
Hipotalamus selanjutnya menerima sinyal-sinyal dan hampir semua sumber yang mungkin dalam sistem saraf. Jadi, bila seseorang mendapat rangsangan nyeri, maka sebagian sinyal nyeri itu akan dijalankan ke hipotalamus. Demikian juga, bila seseorang menderita depresi atau kegembiraan yang sangat kuat, maka sebagian sinyal itu akan dijalarkan kehipotalamus. Rangsangan penghidu yang merupakan bau yang menyenangkan atau yang tidak menyenangkan akan menjalarkan komponen sinyal yang kuat langsung dan melewati inti amigdala ke hipotalamus.Bahkan konsentrasi bahan makanan, elektrolit, air, dan berbagai hormon yang ada di dalam darah dapat merangsang atau menghambat berbagai bagian hipotalamus. Jadi, hipotalamus dianggap sebagai pusat pengumpul informasi mengenai kesehatan dalam tubuh, dan sebagian besar dari informasi ini digunakan untuk mengatur sekresi sebagian besar hormon hipofisis yang sangat penting.
I. SISTEM PORTA HIPOTALAMUS-HIPOFISIS
Kelenjar hipofisis anterior merupakan kelenjar yang mempunyai banyak sekali pembuluh darah dengan sinus kapiler yang sangat luas disepanjang sel-sel kelenjar.Hampir semua darah yang memasuki sinus ini mula-mula akan melewati ruang kapiler (Capillary bed)pada bagian bawah hipotalamus .Darah kemudian melewati pembuluh porta hipotalamus-hifosis kecil ke sinus hifotisis anterior.Arteri kecil menembus kedalam substansi eminensia mediana dan kemudian pembuluh-pembuluh darah tambahan yang lain kembali ke permukaan eminensia,bersatu untuk membentuk pembulu-pembuluh darah porta hipotalamus-hipofisis.pembuluh-pembuluh darah ini sebaliknya akan berjalan kebawah sepanjang tangkai hipofisis untuk mengalirkan darah ke sinus hipofisis anterior.
.
FUNGSI HORMON PELEPAS DAN HORMON PENGHAMBAT DALAM HIPOFISIS ANTERIOR.
Hormon pelepas dan hormon penghambat berfungsi mengatur sekresi hormon hipofisis anterior.untuk sebagian besar hormon hipofisis anterior, yang penting adalah hormon pelepas, tetapi untuk prolaktin,mungkin sebagian besar hormon penghambat yang mempunyai pengaruh paling banyak terhadap pengaturan hormon.Hormon-hormon pelepas dan panghambat hipotalamus yang terpenting adalah:
1. Hormon-pelepas tiroid (THR),yang menyebabkan pelepas hormon perangsang tiroid.
2. Hormon-pelepas kortikotropin (CHR),yang menyebabkan pelepasan adrenokortikotropin.
3. Hormon pelepas hormon pertumbuhan,(GHRH),yang menyebabkan pelepas hormon pertumbuhan,dan hormon penghabat hormon pertumbuhan (GHIH),yang mirip dengan hormon somatotastin dan menghambat pelepas hormon pertumbuhan.
4. Hormon- pelepas gonadotropin (GnRH),yang menyebabkan pelepas dari dua hormon gonadotropin, hormon lutein dan hormon-perangsang folikel.
5. Hormon penghambat prolaktin (PHI),yang menghambat sekresi prolaktin
Sebagai tambahan terhadap hormon-hormon hipotalamus yang lebih penting ini, sebenarnya masih ada hormon-hormon lain yang merangsang sekresi prolaktin, dan beberapa hormon penghambat hipotalamus yang menghambat beberapa hormon hipofisis anterior lainnya.Setiap hormon yang lebih penting diatas akan dibicarakan lebih rinci pada saat pembicaraan tentang pengaturan hormon-hormon ini terhadap sistem hormonal yang spesifik dan akan disajikan dalam rangkaian pembicaraan dalam bab ini dan bab selanjutnya.
FUNGSI HORMON PELEPAS DAN HORMON PENGHAMBAT DALAM HIPOFISIS ANTERIOR.
Hormon pelepas dan hormon penghambat berfungsi mengatur sekresi hormon hipofisis anterior.untuk sebagian besar hormon hipofisis anterior, yang penting adalah hormon pelepas, tetapi untuk prolaktin,mungkin sebagian besar hormon penghambat yang mempunyai pengaruh paling banyak terhadap pengaturan hormon.Hormon-hormon pelepas dan panghambat hipotalamus yang terpenting adalah:
1. Hormon-pelepas tiroid (THR),yang menyebabkan pelepas hormon perangsang tiroid.
2. Hormon-pelepas kortikotropin (CHR),yang menyebabkan pelepasan adrenokortikotropin.
3. Hormon pelepas hormon pertumbuhan,(GHRH),yang menyebabkan pelepas hormon pertumbuhan,dan hormon penghabat hormon pertumbuhan (GHIH),yang mirip dengan hormon somatotastin dan menghambat pelepas hormon pertumbuhan.
4. Hormon- pelepas gonadotropin (GnRH),yang menyebabkan pelepas dari dua hormon gonadotropin, hormon lutein dan hormon-perangsang folikel.
5. Hormon penghambat prolaktin (PHI),yang menghambat sekresi prolaktin
Sebagai tambahan terhadap hormon-hormon hipotalamus yang lebih penting ini, sebenarnya masih ada hormon-hormon lain yang merangsang sekresi prolaktin, dan beberapa hormon penghambat hipotalamus yang menghambat beberapa hormon hipofisis anterior lainnya.Setiap hormon yang lebih penting diatas akan dibicarakan lebih rinci pada saat pembicaraan tentang pengaturan hormon-hormon ini terhadap sistem hormonal yang spesifik dan akan disajikan dalam rangkaian pembicaraan dalam bab ini dan bab selanjutnya.
BAB III
Daftar pustaka
Adashi EY; peptides; stimulators
and inhibitors of follikuler growth and diferentiation. Endocrinol metab clin north Am 1992; 21 : 1
Baird DT, Glasier AF: Hormonal contraception. N Engl j Med 1993 ; 328;
1543.
Bardin W, Swerdloff RS, santen RJ: Androgens: Risks and benefits, J Clin
Endocrinol Metab 1991; 73; 4.
Bagdade JD et al: Effects of
tamoxifen teratment on plasma lipds and lipoprotein lipid concentrasion. J Clin
Endocrinol Metab 1990; 70; 1132.
Barbieri
RL, Ryan KJ; Danazol; Endocrinol Pharmakology and therapiutic application. AM J
Obstet Gynecol 1981; 141; 453. Ahmad.
2003. Kamus Lengkap Kedokteran Edisi Revisi. Gita Media Press, Surabaya. h. 14,
80 Amien, M. Et al. 1995. Biologi 2 untuk
Sekolah MenengahUmum Kelas 2. Penerbit Balai Pustaka, Jakarta. h. 230 – 232. Encyclopaedia Britannica 2008 Ultimate Reference Suite, Chicago.
Furqonita, D. 2007. Seri IPA BIOLOGI SMP Kelas IX. Quadra-Penerbit Yudhistira, Jakarta.h. 65-66, 68. Kadaryanto et al. 2006. Biologi 2. Penerbit Yudhistira, Jakarta. h. 56 – 58, 60 – 61 Karmana, O. dan Anwar, A. 1987. Penuntun Pelajaran BIOLOGI Untuk SMA Kelas IIA2 Semester 3 dan 4. Penerbit Ganeca Exact, Bandung. h. 305 – 308.
Ahmad. 2003. Kamus Lengkap Kedokteran Edisi Revisi. Gita Media Press, Surabaya. h. 14, 80.
Amien, M. Et al. 1995. Biologi 2 untuk Sekolah Menengah Umum Kelas 2. Penerbit Balai
Furqonita, D. 2007. Seri IPA BIOLOGI SMP Kelas IX. Quadra-Penerbit Yudhistira, Jakarta.h. 65-66, 68. Kadaryanto et al. 2006. Biologi 2. Penerbit Yudhistira, Jakarta. h. 56 – 58, 60 – 61 Karmana, O. dan Anwar, A. 1987. Penuntun Pelajaran BIOLOGI Untuk SMA Kelas IIA2 Semester 3 dan 4. Penerbit Ganeca Exact, Bandung. h. 305 – 308.
Ahmad. 2003. Kamus Lengkap Kedokteran Edisi Revisi. Gita Media Press, Surabaya. h. 14, 80.
Amien, M. Et al. 1995. Biologi 2 untuk Sekolah Menengah Umum Kelas 2. Penerbit Balai
Pustaka, Jakarta. h. 230 – 232.
Encyclopaedia Britannica 2008 Ultimate Reference Suite, Chicago.
Furqonita, D. 2007. Seri IPA BIOLOGI SMP Kelas IX. Quadra-Penerbit Yudhistira, Jakarta.h. 65-66, 68.
Kadaryanto et al. 2006. Biologi 2. Penerbit Yudhistira, Jakarta. h. 56 – 58, 60 - 61.
Karmana, O. dan Anwar, A. 1987. Penuntun Pelajaran BIOLOGI Untuk SMA Kelas IIA2
Encyclopaedia Britannica 2008 Ultimate Reference Suite, Chicago.
Furqonita, D. 2007. Seri IPA BIOLOGI SMP Kelas IX. Quadra-Penerbit Yudhistira, Jakarta.h. 65-66, 68.
Kadaryanto et al. 2006. Biologi 2. Penerbit Yudhistira, Jakarta. h. 56 – 58, 60 - 61.
Karmana, O. dan Anwar, A. 1987. Penuntun Pelajaran BIOLOGI Untuk SMA Kelas IIA2
Semester 3 dan 4.
Penerbit Ganeca Exact, Bandung. h. 305 – 308.
Lawrence, E. 1991. Hendersdon’s Dictionary of Biological Terms Tenth Edition. Longman Scientific & Technical. Longman Group (FE) Ltd. England. h. 16, 114, 158, 175, 246, 306, 320, 406 – 408.
Lawrence, E. 1991. Hendersdon’s Dictionary of Biological Terms Tenth Edition. Longman Scientific & Technical. Longman Group (FE) Ltd. England. h. 16, 114, 158, 175, 246, 306, 320, 406 – 408.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar